Sabtu, 19 November 2011

Paper 3.

Paper 3

Pemrograman Diri

Nama : Isti Hana Fatimah
Npm : 28111180
Kelas : 1KB01

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2011

Pendahuluan.
Setiap orang memiliki sifat malas dalam dirinya. Hal ini menyebabkan seseorang tidak ingin melakukan apapun. Padahal rasa malas itu membuat orang kehilangan tujuan hidup, melemahkan kerja otak dan tak dapat pengetahuan sama sekali. Namun, hal ini sering sekali dilakukan. Banyak penyebab rasa malas itu datang, salah satunya karena mengantuk. Ketika kita mengantuk, kita menjadi malas sholat, malas mengerjakan tugas, malas mandi, malas kuliah, dan malas dalam segala hal. Pada akhirnya kita malah tidur, dan tidak melakukan apapun.
Malas  adalah penghambat kesuksesan. Setiap orang menginginkan kesuksesan. Namun, banyak orang yang hanya menginginkan kesuksesan tanpa ada sebuah usaha. Mereka  hanya dapat diam dan berdoa agar keberuntungan berada dipihak mereka. Tapi semua itu tak akan dapat terjadi, bila tidak ada usaha. Mulailah sesuatu dari hal-hal yang kecil, misalnya memprogram diri kta sendiri. Dengan memprogram diri sendiri, kita akan memiliki tujuan dalam hidup kita. Kita jadi memiliki arahan dan langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam mencapai target tersebut. Dengan memprogram diri kita, rasa malas itu perlahan akan hilang. Asalkan kita mau berpikir positif dalam menyikapi semua yang terjadi dan terus melihat kedepan dengan semangat percaya diri bahwa kita dapat meraih semua yang kita inginkan.

Program Diri sendiri
                Program diri adalah suatu bentuk mendisiplinkan diri agar kehidupan kita lebih teratur dan tertata dengan baik. Dengan kita memprogram diri kita, kita dapat mencapai keinginan kita dan target hidup dengan lebih pasti. Banyak manfaat yang bisa dapatkan apabila kita telah membiasakan diri hidup dengan memprogram diri kita. misalnya, memprogram diri makan teratur. Apabila kebiasaan atau kegiatan itu tak sengaja kita lupakan atau terlewatkan akan mengakibatkan maag. Maka dari itu kita harus membiasakan diri memprogram diri agar sesuatu yang tidak baik tidak terjadi pada diri kita.
                Menurut saya, memprogram diri itu sangat penting. Karena dengan kita memprogram diri kita, kita bisa tahu apa tujuan hidup kita dan masa depan yang diinginkan nanti agar tidak ada penyesalan di masa yang akan datang. Sebaiknya kita sedini mungkin belajar bagaimana memprogram diri. Selain memberikan manfaat yang banyak, memprogram diri itu hal yang mudah. Mungkin hal yang membuatnya terlihat sulit adalah ketika kita mencoba  membiasakannya secara teratur. Awalnya memang sangat berat, namun jika hal itu terus-menerus dilakukan akan terasa ringan.
                Saat ini saya sedang belajar memprogram diri saya. Menata kembali masa depan yang hampir saya lupakan. Memotivasi dan meyakinkan diri bahwa saya pasti bisa melakukannya. Sebelumnya saya tak pernah berpikir untuk memprogram diri saya. Sebab saya tipe orang yang spontan dan keteraturan bukanlah hal yang menggambarkan diri saya. Sejak ada dosen yang mengarahkan saya dan teman-teman bahwa memprogram diri itu sangat penting. Saya mulai ingin mengatur hidup saya kembali. Dia bertanya “Apakah anda adalah mahasiswa? Dan apa yang dimaksud dengan mahasiswa?”. Saya tak mampu jawab. Menurut Pak Harry, Dosen Ilmu sosial dasar kelas saya,  saya dan teman-teman belum bisa disebut sebagai  seorang mahasiswa. Mungkin benar bila seseorang disebut mahasiswa apabila telah menyelesaikan proses belajar disekolah selama 12 tahun dan melanjutkan proses belajar tersebut di perguruan tinggi. Namun, hal itu tidak cukup membuktikan seseorang adalah mahasiswa. Buktinya masih banyak mahasiswa yang tidak tahu tujuan hidupnya.  Mahasiswa yang sesungguhnya memiliki pola pikir yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Mereka mahasiswa memiliki pemikiran dewasa untuk masa depannya. Tidak ada lagi kata main-main karena ini menyangkut masa depannya nanti. Menjadi mahasiswa berarti  menjadi mandiri. Mandiri dalam tugas-tugasnya, mandiri dalam kehidupan sehari-harinya dan mandiri dalam menyelesaikan setiap masalah dalam hidupnya. Berhenti mengeluh terus berusaha dan kreatif. Menurut saya hal itu yang cukup menggambarkan seorang mahasiswa yang sesungguhnya. Maksud saya dari kalimat itu adalah mahasiswa akan  belajar menjadi  seorang yang dewasa yang mampu bertanggung jawab dan mampu menghadapi resiko yang akan mereka tempuh nanti. Mereka akan berpikir jernih dan  mencari banyak jalan keluar yang terbaik untuk dirinya, belajar dan terus berusaha menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.
                Pada awal saya kuliah, saya tidak memiliki tujuan. Tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan setelah kuliah nanti. Saya kuliah hanya untuk menyenangkan hati orang tua saya karena saya tidak diterima di perguruan tinggi negeri dan malah  diterima di perguruan tinggi swasta. Saya memilih jurusan sistem komputer, jurusan yang sama sekali saya tidak kuasai. Saya memilih jurusan itu karena teman saya juga memilih jurusan tersebut. Mungkin ini suatu tindakan pasrah. Namun, saya berusaha untuk tidak mengeluh. Sebab apa yang telah saya pilih,saya pun harus siap untuk menjalaninya.
                Berikut ini adalah program diri saya selama 8 semester ini, yaitu :
1. Pada semester pertama dan kedua ini, saya akan belajar untuk lebih mengenal komputer dengan perangkat-perangkatnya, sehingga saya tidak menjadi orang yang gaptek lagi. Lalu saya akan berusaha mendapatkan ipk yang baik pada semester ini. saya juga akan mengikuti organisasi pada semester kedua   agar saya mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan teman.
2. Pada semester ketiga dan keempat, saya akan mendapatkan ipk yang lebih baik lagi. Dan saya akan berusaha menyeimbangkan antara kuliah dan lain-lain. Saya juga akan mengikuti tes menjadi asisten dosen, dan mencari-cari beasiswa.
3. Pada semester kelima dan keenam yang saya ingin lakukan masih sama seperti semester dua dan tiga yaitu berusaha mendapatkan ipk yang  baik dan belajar dengan sungguh-sungguh.
4. Pada semester ketujuh dan kedelapan. Saya akan membuat skripsi dan langsung dapat diterima. Dan pada semester kedelapan saya akan diwisuda dan lulus, mendapatkan ijazah.
                Dengan memprogram diri, kita memiliki banyak keuntungan, diantaranya :
·         Dengan memprogram diri, hidup kita akan lebih teratur dibandingkan sebelumnya.
Setelah kita belajar memprogram diri, semua hal dalam hidup kita telah kita rencanakan dan telah terprogram dengan baik. Jadwal-jadwal tersebut akan kita lakukan dan pastinya kita telah memiliki langkah-langkah untuk mencapai target yang kita inginkan.
·         Dengan memprogram diri, hidup kita memiliki tujuan.
Tujuan adalah target yang kita inginkan. Namun apabila kita tidak memiliki tujuan dalam hidup kita maka hidup kita pun akan membosankan dan tak ada semangat. Jadi,  dengan memprogram diri maka kita dapat menentukan tujuan hidup.
·         Dengan memprogram diri, hidup akan penuh semangat.
Sebuah semangat akan menghasilkan energi positif yang akan membawa kita menuju target yang selama ini kita inginkan. Maka dari itu, seseorang yang memiliki tujuan akan terus mengejar apa yang diinginkannya dengan penuh semangat.
·         Dengan memprogram diri, hidup kita tak akan mudah menyerah.
Bila kita memiliki sebuah target dalam hidup kita, kita tak akan mudah menyerah sebelum target itu tercapai. Kita selalu berpikiran positif dan terus berusaha. Sehingga setelah terget tersebut dapat kita dapatkan, rasa kepuasan dan bangga pun mampu mengalahkan rasa lelah dalam diri kita.
·         Dengan memprogram diri, hidup kita akan lebih tenang.
Setelah kita memprogram diri, hidup kita pasti lebih tenang karena kita telah memiliki langkah-langkah untuk meraih apa yang kita inginkan. Sedangkan apabila kita belum memiliki tujuan, tentunya kita pasti bingung dan tidak tahu harus berbuat apa untuk masa depan kita nanti. Pada akhirnya kita pasti menyesal.
                Memprogram diri ternyata memiliki banyak keuntungan untuk hidup kita. Hal ini tidak akan menimbulkan kerugian untuk diri kita. Malahan dengan  memprogram diri, kita  akan berbuah baik untuk masa depan. Maka dari itu, mulailah program diri kita dari sekarang.
                Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memprogram dirinya. Berikut ini adalah cara memprogram diri yang baik:
1.                   Mengubah pola pikir
2.                   Berpikiran positif
3.                   Disiplin
4.                   Visioner
5.                   Mengembangkan diri

1.       MEGUBAH POLA PIKIR
Untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan biasanya harus sesuai dengan pola pikir dan alam bawah sadar kita .tanpa ada perubahan pola pikir yang mendalam maka sulit bagi seseorang untuk memprogram dirinya menjadi lebih baik. Di karenakan dengan mengubah pola pikirnya yang lebih dewasa dan bijak seseorang akan mudah merubah kemauannya dalam menjalankan tugasnya dan kewajibannya dengan senang hati , dan mereka juga harus mengubah pikiran alam bawah sadarnya menjadi sesuatu tujuan yang ingin mereka capai.

Menurut saya contoh dari mengubah pola pikir, misalkan ada anak perempuan bernama mita ingin membantu ibunya di toko esok pagi, kemudian ada teman mita bernama selly mengajak mita untuk pergi berenang esok pagi juga. Pada akhirnya mita mau ikut dengan selly untuk pergi berenang hanya untuk bermain-main saja bukan membantu ibunya.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa mita tidak memiliki pola pikir yang baik mengenai ia akan membantu ibunya tetapi ia ikut berenang bersama temannya selly hanya untuk bermain-main saja. Apakah berenang lebih penting dibandingkan membantu ibunya di toko ?  Seharusnya membantu ibu terlebih dahulu karena tugas seorang anak selain belajar adalah membantu orang tua. Jadi soal berenang itu bisa kapan saja di lakukan. Dengan kata lain dengan membantu ibunya terlebih dahulu dia sudah bisa memprogram diri sendiri.
Mengubah pola pikir merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang telah melekat pada diri kita dan sulit sekali untuk dihilangkan. Namun, hal tersebut dapat diubah. Asalkan ada kemauan dan keberanian dalam diri kita. Seperti kisah berikut ini:
Ketika teman saya sedang melewati gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung dengan  makhluk-makhluk besar yang diikat oleh tali kecil pada kaki depan mereka. Gajah tidak rantai, juga tidak dikandang. Sudah jelas gajah bisa melepaskan diri kapan saja dari tali yang mengikat gajah tersebut. Teman saya bertanya ke pelatih yang ada didekatnya, kenapa hewan-hewan besar (gajah) itu tidak berusaha melarikan diri, padahal itu adalah sangat mudah untuk gajahlakukan. “Yah,” kata pelatih gajah, “ketika gajah-gajah itu masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami mengikat gajah tersebut menggunakan tali ukuran kecil yang pada usia saat itu cukup untuk menahan gajah tersebut. Ketika gajah-gajah itu tumbuh, gajah-gajah itu dikondisikan untuk percaya bahwa gajahtersebut tidak dapat melepaskan diri dari ikatan itu. Gajahitu percaya bahwa tali yang kecil itu masih bisa menahan mereka, sehingga gajah-gajah tersebut tidak pernah mencoba membebaskan diri. Teman saya kagum. Gajah ini bisa setiap saat melepaskan diri dari ikatan mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka berdiam diri. Gajahtersebut terjebak dengan apa yang mereka percayai. Seperti gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung pada keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya? Kita telah tumbuh lebih dewasa, paling tidak telah bertambah usia dan pengalaman hidup. Jadi mari kita coba ulangi apa yang kita takut karenanya, bukan untuk gagal lagi, tetapi untuk menutup ketakutan dengan keberhasilan. Gagal meyakinkan diri untuk mencoba lagi, adalah kegagalan yang sesungguhnya.
Tips merubah pola pikir
Oleh karena masih mungkin berubah, berikut adalah beberapa tips untuk merubah pola pikir. Pertama, tidak perlu takut bila Anda bersentuhan dengan arus pikiran lain. Apakah itu arus pikiran berbahaya- Anda tidak perlu takut. Singkirkankalah sikap demikian. Bila perlu, bacalah buku yang Anda anggap berbahaya. Bahkan Anda tidak perlu takut membaca buku tentang Setan. Mengenal musuh lebih baik dari pada tidak mengenalnya sama sekali.
Kedua, usahakanlah untuk tidak menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan Anda. Bila selama ini Anda hanya menerima informasi sesuai dengan keyakinan Anda, terimalah informasi baru sekalipun itu bertentangan dengan keyakinan Anda. Pelajarilah informasi itu baik-baik sebelum Anda menerima atau menolaknya. Bila jutaan bahkan miliran manusia menerima informasi tertentu dan itu telah merubah pola pikir mereka, informasi tersebut pantas dipelajari.
Ketiga, bacalah buku-buku terpenting yang telah ditulis di sepanjang sejarah. Begitu banyak buku penting yang ditulis oleh penulis-penulis hebat. Banyak buku yang telah merubah umat manusia termasuk Kitab Suci. Belilah buku-buku itu sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Tidak usah Anda takut membaca Kitab Suci apapun sekalipun isi Kitab itu berbeda dengan keyakinan Anda. Tuhan Yang Maha Esa akan menuntun Anda ke jalan yang benar dan mengingatkan Anda akan jalan yang salah melalui kebenaran yang pernah Anda baca.
Keempat, bergaullah dengan orang-orang yang arus pemikirannya berseberangan dengan Anda. Kita cenderung bergaul dengan orang-orang yang sepaham, sealiran, atau yang status sosialnya atau hobbinya sama dengan kita. Bergaullah dengan orang-orang yang berbeda dengan Anda dan dengan orang yang berbeda keyakinan dengan Anda. Perhatikanlah bagaimana mereka hidup; apa yang mereka yakini dan bagaimana mereka bertindak. Umumnya, pikiran dan tindakan mereka muncul dari keyakinan mereka juga.
Pola Pikir Tidak Mudah Berubah
Kelima, peganglah prinsip bahwa pola pikir tidak mudah berubah. Anda bisa membaca buku apa saja, mendapatkan inspirasi atau menerima informasi terbaik sekalipun atau bergaul dengan orang yang saleh dengan keyakinan yang berbeda dengan Anda, tetapi belum tentu itu akan merubah pola pikir Anda. Perubahan pola pikir ke pola yang lebih baik merupakan karya dari Tuhan Yang Maha Esa. Sekalipun Anda dikelilingi begitu banyak informasi yang telah merubah hidup orang lain atau bersahabat dengan orang-orang yang bijak sekalipun- pola pikir Anda belum tentu berubah. Perubahan pola pikir tidak selalu terjadi seketika.
Keenam, siap-siaplah bila pola pikir Anda berubah. Bila Anda menerima infomasi yang telah merubah pola pikir orang lain, pola pikir Anda juga mungkin berubah. Bila pola pikir Anda berubah, Anda mungkin dibenci orang lain. Orang-orang yang paling dekat dengan Anda bisa menjadi orang pertama yang membenci Anda. Teman-teman dekat Anda mungkin akan menjauhi bahkan mengucilkan Anda, tetapi Anda tidak perlu takut sebab hal ini merupakan resiko-resiko yang mungkin diterima oleh seorang yang hidupnya berubah.
Ketujuh, bila Anda sudah memegang teguh pola pikir yang kuat, ujilah pola pikir itu. Penting menguji pola pikir yang kita rasa sudah cukup tangguh, yang membuat hati Anda damai, sejahtera dan semangat untuk menjalani hidup dengan segala kesulitannya dan membuat Anda memiliki pengharapan yang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pola pikir bisa merupakan turunan dari sebuah sistem pemikiran yang lebih besar. Pelajarilah apakah ada konsitensi antara prinsip yang satu dan yang lain dalam sistem itu. Perhatikan juga apakah itu juga terjadi pada hidup Anda dan apakah tindakan Anda sinkron dengan pola pikir Anda.
Kedelapan, teruslah mendalami pola pikir yang sudah Anda temukan.Teruslah belajar bila Anda sudah menemukan pola pikir yang kuat. Pola pikir yang tangguh tidak memberi ruang untuk berhenti bereksplorasi menemukan prinsip-prinsip hidup yang paling dalam. Begitu banyak rahasia-rahasia hidup yang mungkin belum ditemukan. Usahakanlah untuk tidak merasa puas dengan apa yang telah Anda capai. Hati-hati jugalah agar Anda tidak sombong sekalipun Anda sudah memiliki pola pikir yang kokoh. Bila Anda sombong, Anda sudah pasti belum menemukan pola pikir yang tangguh.
Kesembilan, bagi-bagikanlah pola pikir yang telah Anda terima bila Anda telah mengalami ketangguhannya. Pola pikir yang hebat tidak layak disembunyikan dari publik. Setiap orang berhak mendengarkannya. Anda perlu bahkan harus membagi-bagikannya kepada orang lain. Tunjukkanlah itu dengan berbagai cara terutama dengan saling menolong dalam keadaan bagaimanapun. Teruslah membagi-bagikannya kepada orang lain sekalipun Anda tidak selalu bisa sempurna bertindak sesuai dengan pola pikir yang tangguh itu. Siapa tahu orang lain juga menemukan apa yang telah Anda temukan.


2.       BERPIKIRAN POSITIF
Berpikiran positif merupakan sesuatu hal yang penting dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban. orang yang tidak berpikiran positif atau berputus asa dalam melakukan tugasnya maka orang tersebut di anggap gagal memprogram dirinya menjadi lebih baik, sehingga mereka termasuk orang yang kurang beruntung dalam menghadapi permasalahan hidupnya. dalam memprogram diri untuk menjadi lebih baik ,perlu adanya sikap optimis yang berasal dari berpikiran positif .
Seseorang akan dapat merubah dunia ini jika ia mampu mengubah dirinya sendiri. Untuk dapat menciptakan budaya yang sehat dan positif di dalam lingkungan sekitar kita, maka diri kita juga dituntut untuk bersikap lebih positif. Jadi setiap perubahan mestinya dimulai dari dalam diri kita sendiri, dan yang pertama kali harus diubah adalah pola berpikir kita. Sikap dan pola berpikir sangat erat kaitannya.
Dr. William James, Father of America psychology, mengatakan : "We can alter our lives by altering our altitudes – Manusia dapat mengubah kehidupannya dengan mengubah sikap dan cara berpikirnya." Orang yang terbiasa berpikir positif selalu menemukan solusi-solusi cerdas. Sebab pikiranyang positif dapat bekerja secara sederhana, mencari ide dan segala kemungkinan untuk berhasil.
Contohnya tentang sebuah kisah antara seorang ayah dan anak :
Suatu hari sang ayah sengaja membawa pekerjaan kantor ke rumah supaya semua tugas pekerjaan dapat segera dituntaskan. Tetapi sesampainya di rumah, anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Sang ayah keberatan memenuhi permintaan anaknya, maka dicarilah akal supaya anaknya diam dan ia mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pekaerjaannya.
Pada saat itu, ia melihat sebuah majalah yang memuat peta dunia. Muncullah ide untuk menggunting peta dunia tersebut menjadi beberapa bagian. Setelah itu, sang ayah memberikan potongan-potongan peta dunia itu kepada anaknya seraya berkata, “Nak, kalau kamu sudah selesai menyatukan potongan-potongan kertas ini, maka ayah akan menemanimu bermain.”
Sang ayah berpikir bahwa pekerjaan menyatukan potongan peta dunia itu akan sulit sekali dan memakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Sehingga ia dapat leluasa menggunakan jeda waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi tidak lama kemudian, sekitar 5 menit, sang anak sudah kembali kepada ayahnya sambil memberikan potongan-potongan peta dunia yang telah disatukan. Sang ayah tercengang, “Hah, mana mungkin anak sekecil ini sudah tahu dimana letak America, Afrika. Dan Eropa, Aneh sekali?” Karena potongan peta itu benar-benar terletak pas pada posisi yang seharusnya. Maka dengan penuh keheranan sang ayah bertanya kepada anaknya : “Bagaimana kamu bisa melakukannya ?” Keheranan sang ayah terjawab, tatkala anak itu berkata, “Tidak sulit, Ayah, menggabungkan potongan-potongan kertas itu. Karena dibalik gambar peta itu ada gambar kepala manusia. Jadi saya benarkan saja kepala manusianya, makabenarlah gambar dunia ini.”
Anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit sebab ia berpikir secara sederhana saja. Tidak ada prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian dan pikiran negatif lain yang mempengaruhi anak tersebut. Ternyata begitu mudah menemukan solusi cerdas yang mempermudah kehidupan kita dengan berpikir positif. Jadi apa salahnya kita menerima setiap kenyataan apa adanya, dan memandang sisi positif untuk menemukan solusi cerdas berikutnya. Tanyakan pula, apa ruginya berpikir positif, dan apa untungnya selalu berpikir negatif?
Sama sekali tidak ada keuntungan bila kita hanya memikirkan sisi negatif dari setiap kenyataan yang harus kita terima. Yang ada hanyalah belenggu, yang menyebabkan kita tidak tenang bekerja dan menghambat kemajuan. Dengan berpikir positif maka kita akan menemukan banyak sekali jalan keluar. Sebaliknya, bila kita berpikir negatif maka kita akan selalu menemukan halangan. John Wooden, mantan pelatih basket UCLA, menegaskan, “Segalanya
3.       DISIPLIN
Disiplin sangat di butuhkan untuk memprogram diri agar dapat tepat waktu dalam menyelesaikan tugas . tanpa disiplin maka sia sia seseorang yang telah menjadwalkan tugasnya tetapi dia tidak mengerjakannya. Dan disiplin juga dapat mempertahankan komitmen yang ada dalam mengerjakan tugas sehingga tujuan kesuksesan tercapai dengan baik
4.       VISIONER
Visioner adalah orang yang memikirkan masa depan , dan rencana yang di buat sekarang untuk mencapai kesuksesan . orang yang memprogram dirinya tentu orang yang visioner karena dengan adanya tujuan di masa depan maka di butuhkan misi misi yang perlu di capai sehingga orang tersebut menjalankannnya dengan 3 komponen yang penting di atas yaitu merubah pola pikir, disiplin, berpikir positif
5.       MENGEMBANGKAN DIRI
Maksud dari mengembangkan diri adalah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan dengan cara sendiri atau mandiri.orang yang memprogram diri tentu dia membutuhkan ilmu untuk menyelesaikan masalahnya . Oleh sebab itu untuk menjadi orang yang memprogram diri perlu ada pengetahuan yang dia cari secara inisiatif sesuai kebutuhannya.
               

Sumber: