Selasa, 15 Oktober 2013

Konsep Bahasa

Menurut seorang ahli bernama Harimurti Kridalaksana (1985:12) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia. Konsep bahasa ini tentunya bermakna luas. Terlihat dari fungsinya yaitu sebagai komunikasi oleh kelompok manusia. Sehingga bahasa mempengaruhi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kita telah melakukan komunikasi sejak kita berada dalam kandungan ibu kita. Dengan berkomunikasi, kita dapat mengerti dan memahami maksud tujuan orang lain terhadap kita. Kita menjadi makhluk sosial dengan adanya bahasa. Bahasa menjadi suatu hal yang penting bagi manusia.


Bahasa merupakan suatu sistem bunyi bermakna. Arti dalam kalimat tersebut menunjukkan bahwa bahasa tercipta dalam keteraturan bunyi yang telah dibentuk dalam aspek-aspek yang sudah diatur terdahulu. Bahasa terjadi akibat perbedaan makna seseorang dalam memahami suatu kejadian, benda, pandangan, atau lainnya. Asal mula bahasa inilah yang membuat bahasa-bahasa didunia  berbeda.  Walaupun demikian, bahasa dibuat untuk memahami dan memudahkan manusia dalam berkomunikasi antar sesamanya.

Senin, 28 Januari 2013

Program JRadioButton

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat program dengan menggunakan komponen JRadioButton. Dan juga saya menyertakan penjelasan untuk mempermudah dalam memahami program ini. semoga bermanfaat :)

Sebelum memulai menjelaskan program ini, berikut merupakan gambaran singkatnya :
1.       Program ini memiliki package bernama Tugas. Dan hanya memiliki satu kelas yaitu bernama Programku.
2.       Program ini memiliki komentar yang terdiri dari :
·         Komentar untuk satu baris.
Misalnya :
//menentukkan group dari semua item
·         Komentar untuk keperluan dokumentasi.
Misalnya :
/**
 *
 * @author isti hana
 */

3.       Program ini terdiri dari separator yang digunakan untuk memisahkan salah satu bagian program dengan bagian lainnya. Berikut separator yang digunakan :
-          Tanda kurung ( ) : mengisikan daftar parameter didalam method untuk mengapit sebuah ekspresi dalam operasi tertentu, statement control atau untuk melakukan typecast.
-          Kurung kurawal { } : untuk membuat blog program(kelas, method, control, pemilihan, dan control pengulangan) dan untuk mengisikan nilai inisial pada deklarasi array.
-          Kurung siku [ ] : untuk mendeklarasi array dan untuk mengambil/ mengisi nilai dari elemen array.
-          Titik koma (;) : untuk memisahkan statement
-          Koma (,) : untuk memisahkan variable pada saat proses deklarasi. Juga dapat digunakan pada saat menggunakan statement for.
-          Titik (.) : untuk memisahkan nama paket, subpaket, dan kelas. Juga digunakan untuk memisahkan data/method dari sebuah referensi objek.
4.       Program ini terdapat kata kunci yaitu : class, implements, import, new, package, public, static, this, true, null dan void.
5.       Tipe data dalam program ini adalah string.
6.       Program ini merupakan contoh program komponen control tingkat dasar yaitu komponen JRadioButton.
Pada program ini menggunakan GUI(Graphical User Interface) yaitu untuk pendesainan atau menggunakan development tool  seperti pada penggunaan program Borland Delphi, Visual Basic dan lain-lain. Walaupun memang dalam penggunaan java, pembuatan GUI memang relative lebih rumit.

Gambar diatas sebagai awal  program yang letaknya dibawah nama package digunakan untuk mengimport awt dan swing dalam pengembangan program GUI. Awt dan Swing disini digunakan secara bersamaan karena keduanya merupakan penyedia komponen yang akan digunakan dalam pembuatan program.

Pada program ini, Programku merupakan nama kelas. Karena program ini menggunakan komponen JRadiobutton maka class akan mengimplementasikan itemListener  untuk segera bereaksi apabila terjadi perubahan pada radiobutton.  Program ini juga menggunakan komponen Jlabel sebanyak 2 label yang akan digunakan sebagai teks. Dan komponen JRadiobutton sebagai pilihan bila teks tersebut berupa pertanyaan. ButtonGroup  dinamai bg  sebagai objek dari kelas yang bersangkutan sehingga kita dapat memanggil method-method yang terdapat pada komponen tersebut. Dan pada gambar tersebut terdapat kata public yang digunakan sebagai modifier dalam mengakses kelas atau method yang terdapat pada program.

Pada program ini, objek yang telah dideklarasi melalui suatu variable perlu menggunakan operator new dan memasukkan instance-nya kedalam variable tersebut. Operator new ini  akan mengalokasikan ruang memori untuk menyimpan suatu objek tertentu dan mengembalikan nilai berupa referensi objek yang bersangkutan. Sehingga objek memiliki ruang untuk menyimpan data string berupa teks pada variable tersebut.
Method Set Location pada objek digunakan untuk menentukkan letak lokasi objek pada frame. Dan method set size digunakan untuk menentukkan ukuran label yang diinginkan. Dan getPreferresSize untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.
radioButton1.addItemListener(this);         
addItemListener digunakan untuk memasukkan pilihan  dan hanya akan dipilih satu pilihan karena itemListener akan bereaksi apabila terjadi perubahan pada kelas yang bersangkutan.

Gambar diatas digunakan untuk menambahkan komponen kedalam objek sehingga  komponen tersebut  masuk kedalam button grup.

Untuk membuat dan menampilkan GUI menggunakan method public  void createAndShowGUI.
1.       JFrame.setDefaultLookAndFeelDecorated(true) untuk menentukkan siapa yang  menggambar dekorasi window (bersifat opsional)
2.       JFrame frame = new JFrame (“Latihan”) untuk membuat frame dengan nama “Latihan”.
3.       Frame.setLayout(null)untuk  digunakan sebagai argument bahwa method ini tidak mengunakan layout.
4.       Frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.Exit_On_Close) untuk digunakan sebagai tanda apabila frame ingin ditutup atau dikeluarkan.
5.       Frame.getContentPane( ).add(label1) untuk menempatkan komponen misalnya label1 kedalam frame.
6.       Frame.setBounds(0, 0, 300, 200) untuk menentukkan ukuran frame (kiri, kanan, atas, bawah)
7.        Frame.setLocationRelativeTo (null)  digunakan untuk meletakkan frame ditengan layar
8.        Frame.setVisible(true) untuk menampilkan  frame.



Method getsource() digunakan untuk memperoleh objek yang mengirimkan event. Misalnya apabila user melakukan klik terhadap sebuah objek radiobutton, maka radiobutton dianggap sebagai event source.  Dan label2 akan memasukkan teks kedalam objek dengan nama “Pilihan Anda” dan mendapatkan teks tersebut  dari objek radiobutton.  Sehingga apapun yang kita klik pada radiobutton akan muncul pada label2 ini.



Method invokeLater akan memproses Runnable event secara bergantian. Kemudian akan melakukan run. Sehingga method akan terpanggil dan menampilkan frame program utama yang dibuat.

Berikut merupakan penjelasan secara rincinya :

Komponen JRadioButton digunakan untuk menampilkan beberapa item pilihan dan yang dapat dipilih hanya satu. Dalam hal ini,  label sebagai komponen yang berisi teks pertanyaan dan pilihan yang kita akan pilih.  Kemudian RadioButton merupakan komponen pilihan. Cara kerjanya yaitu item-item pada RadioButton  akan dijadikan satu kelompok dengan membuat objek atau instance dari kelas ButtonGroup. Selanjutnya, kita memasukkan semua objek JRadioButton kedalam objek ButtonGroup tersebut. Adapun cara memasukkanya adalah dengan memanggil method add() yang didefinisikan pada kelas JButtonGroup. Hal ini dilakukan agar setiap kali user memilih salah satu item(statusnya bernilai true), item lain tidak ikut terpilih(statusnya bernilai false). Sehingga pada saat program dijalankan maka akan mucul output seperti dibawah ini :

Ketika kita memilih salah satu pilihan maka pilihan yang kita pilih akan muncul pada label teks dibawahnya seperti gambar dibawah ini :


Minggu, 27 Januari 2013

Manajemen Resiko IT

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Dijaman yang semakin canggih ini, manusia lebih membutuhkan teknologi yang mudah dan praktis. Selain itu mereka juga lebih membutuhkan teknologi yang dapat membantu aktivitas mereka tanpa harus membuang-buang waktu. khususnya di perkotaan, orang-orang semakin lama semakin sibuk. Sehingga mereka menginginkan sesuatu yang instant. Misalnya pada bidang perbankan :  E-banking merupakan salah satu layanan Bank yang dapat memuaskan kebutuhan manusia pada jaman sekarang ini. Apalagi layanan ini dapat digunakan kapan dan dimana saja. Tentunya, tidak semua bank menyediakan layanan ini. Namun, pada masa yang akan datang, layanan ini pastinya akan tersedia pada semua bank di Indonesia. Dan mungkin hal ini akan menjadi hal yang biasa saja. Karena masa yang akan datang akan semakin banyak lagi teknologi-teknologi terbaru yang lebih canggih dari E-banking ini.
Dengan adanya E-banking, orang-orang akan lebih mudah dalam bertransaksi tanpa harus datang langsung ke bank. Mereka juga tidak perlu mangantri. Mereka hanya perlu bertransaksi menggunakan internet melalui Laptop, handphone, tablet, atau elektronik lainnya yang terhubung dengan internet.

2. Pembatasan Masalah
Pada proyek ini hanya menjelaskan mengenai E-Banking saja. Masalah diluar proyek ini tidak saya bahas lebih jelas. Agar penggunaan E-Banking tepat sasaran dan tidak melenceng ke masalah lainnya.

3. Perumusan Masalah
Perumusam masalah dalam proyek ini, saya sajikan berupa daftar pertanyaan. Berikut daftar pertanyaan, yaitu :
1.       Apa pengertian dari E-Banking?
2.       Apa Kegunaan dan Manfaat dari E-Banking?
3.       Apa kelebihan dan kekurangan E-Banking?
4.       Berapa Anggaran yang dikeluarkan dalam proyek ini?
5.       Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan E-Banking ini?

4. Tujuan Proyek
Pada pembuatan proyek ini, saya memiliki tujuan. Berikut merupakan tujuan dibuatnya E-Banking :
1.       Sebagai alat yang memudahkan dalam bertransaksi.
2.       Menyertakan penggunaan internet agar lebih efesien waktu dan tempat.
3.       Meningkatkan teknologi yang ada di Indonesia agar tidak tertinggal dengan Negara-negara lain.
4.       Meningkatkan fasilitas yang terdapat pada Bank di Indonesia.
5.       Memuaskan hati para pengguna jasa Bank.

5. Luaran yang di Harapkan
Dengan adanya E-Banking sebagai teknologi yang memudahkan manusia dalam melakukan transaksi , diharapkan E-Banking ini dapat digunakan sebaik dan seminimal mungkin tanpa adanya kejahatan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya hal ini, diharapkan juga dapat membantu manusia dalam mengefisien waktu dan tempat agar manusia dapat melakukan transaksi tanpa khawatir keamanan dan kenyamanan tidak maksimal.

B. Landasan Teori

1. Pengertian  E-Banking
Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking)E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya. Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain: a). aplikasi mudah digunakan; b). layanan dapat dijangkau dari mana saja; c). murah; d). dapat dipercaya; dan e). dapat diandalkan (reliable). Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya. Internet banking telah memberikan keuntungan kepada pihak bank antara lain:
a) Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
b) Customer loyality. Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
c) Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
d) Competitive advantage. Bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
e) New business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

2. Penerapan E-Banking
Berikut merupakan penerapan E-Banking yang digunakan oleh Bank-Bank di Indonesia :
a. Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
b.  SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu – Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.
c. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
d.  ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.

3. Jenis-jenis Teknologi E-Banking
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine, Banking Application System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring Elektronik, dan internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan. Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking.
            Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) Perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat ”back end”, yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant, atau penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.
            Selain itu, beberapa jenis E-banking terkait langsung dengan rekening bank. Jenis E-Banking yang tidak terkait rekening bias any berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (chip dalam smart card). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenis E-bankinf semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya semakin terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip”- yang bisa mengkaitkan dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit card” oleh merchant atau vendor. Beberapa gambaran umum mengenai jenis-jenis teknologi E-Banking dapat dilihat di bawah ini :
Automated teller machine (ATM). Terminal elektronik yang idsediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
Computer banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
Debit (or check) card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
Direct deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
Direct payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
Electronic bill presentment and payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar taguhan tersebut secara online juga jika berkenan. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
Electronic check conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (number rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik.
Electronic fund transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik..
Payroll card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
Preauthorized debit (or automatic bill payment). Bentuk pembuayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
Prepaid card. Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
Smart card. Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi public) atau system tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
Stored-value card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di  sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.

4. Kelebihan dan Kelemahan E-Banking
a. Kelebihan
-          Dapat dilakukan selama 24 jam tanpa beranjak dari tempat Anda
Kemudahan akses yang 24 jam ini sangat memberikan kemudahan bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk ke bank atau ke ATM. Terlebih jika urusannya hanya untuk mengurusi berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan Anda, Terutama dalam urusan bayar membayar, cek saldo atau transfer. Dengan layanan ini Anda dapat melakukan semuanya tanpa beranjak dari tempat Anda. Hanya tinggal klik beberapa kali saja maka transaksi selesai. 
-          Hemat waktu
Karena Anda tidak harus beranjak dari tempat Anda tentunya akan menghemat waktu Anda. Apalagi jika jalan dari rumah Anda ke ATM atau ke bank memerlukan waktu lebih dari 30 menit. 
Dengan menggunakan e-banking waktu perjalanan Anda pulang pergi ke ATM atau bank bisa Anda manfaatkan untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat lainnya. Dengan begitu, transaksi perbankan menjadi lebih efisien terutama untuk menghemat waktu Anda.
-          Hemat Energi
Tentunya untuk sampai ke ATM tidak bisa dengan mudah seperti doraemon dengan pintu ajaibnya. Banyak hal yang harus Anda lakukan mulai dari menggunakan baju yang layak untuk pergi, mengeluarkan kendaraan Anda dari garasi, menunggu angkutan umun jika Anda tidak memiliki kendaraan, atau berjalan kaki untuk menuju ATM atau Bank. 
Semua itu tentu memerlukan energi yang tidak sedikit. Apalagi jika dalam perjalanan banyak kejadian yang menjadi penghambat Anda untuk sampai ke ATM atau bank hingga kembali lagi ke rumah dengan selamat. 
-          Hemat Biaya
E-banking dapat dikatakan hemat biaya karena Anda tidak perlu bensin atau ongkos untuk pulang pergi sampai ke Bank atau ATM.  Keduanya membutuhkan uang untuk biaya membeli bensin atau untuk ongkos naik kendaraan umum. Dengan menggunakan layanan ini Anda dapat menghemat lebih banyak uang Anda, sehingga dapat dialokasikan untuk keperluan lainnya. 
-          Lebih tenang dalam bertransaksi
Layanan ini juga memberikan Anda kenyamanan yang luar biasa karena memang dapat dilakukan di tempat mana saja yang Anda suka. Bisa di rumah, di kantor atau bahkan di ruang pribadi Anda. 
Dengan begitu, ketka melakukan transaksi Anda lebih tenang karena tidak terburu-buru karena atrian yang sudah memanjang. Atau bahkan orang yang sudah tak sabar menanti Anda menyetorkan sejumlah daftar nomor rekening yang harus Ada transfer. Atau beberapa tagihan yang haru Anda bayar dalam satu waktu.

b. Kekurangan E-banking
-          Menggunakan sistem kliring untuk transfer ke Bank lainSistem kliring ini menggunakan proses manual yag dilakukan dari Bank yang bersangkutan. Tidak secara on-line seperti halnya ketika kita melakukan pembayaran atau melakukan transfer ke sesama nasabah bank tersebut. Jadi jika Anda melakukan transfer pada bank lain di luar jam kerja, baik sore hari hingga pagi sebelum jam kantor. 
Begitupun hari minggu atau tanggal merah yang bukan jam kerja. Transaksi Anda tidak akan langsung diproses dan tidak bisa masuk ke rekening nomor tujuan saat itu juga. Anda harus menunggu hingga minimal 1x24 jam kerja. Ini tentunya akan menghambat proses transfer. Berbeda dengan penggunaan layanan transfer ke bank lain yang dilakukan di ATM yang prosesnya dilakukan secara real time. 
Di mana saat itu Anda transfer, saat itu juga nomor rekening tujuan sudah menerima sejumlah uang yag Anda transfer. Sama seperti hanya tansaksi transfer antar sesama nasabah.
-          Harus selalu memiliki koneksi internet yang stabil karena e-banking menggunakan layanan internet untuk operasinya, maka secara otomatis Anda membutuhkan koneksi internet yang stabil dalam menggunakan layanan ini. 
Hal ini diperlukan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kegagalan dalam proses trasaksi yang dilakukan. Jika koneksi internet di suatu lokasi tidak ada, maka paraktis Anda tidak bisa mempergunakan layanan ini, sebesar apapun saldo yang Anda miliki dalam rekening Anda.
-          Harus mempergunakan token PINToken PIN adalah salah satu alat yang juga harus dimiliki oleh Anda yang hendak mempergunakan layanan e-banking. Fungsinya tiada lain untuk mengacak PIN setiap kali Anda bertransaksi yang berhubungan dengan keluarnya uang dari nomor rekening Anda. 
Baik transaksi berbagai pembayaran, pembelian atau transfer yang Anda lakukan kapan saja. Token PIN akan membuat Anda lebih aman dari para pembobol rekening yang terdapat di dunia maya. Para hacker yang dengan kejeniusan mereka berhasil menembus kode-kode komputer hingga berhasil membobol sistem keamanan rekening  Anda.
-          Hanya bisa diakses oleh mereka yang melek teknologi sajaKarena mempergunakan internet dalam layanannya, maka secara otomatis layanan ini hanya bisa dipergunakan oleh mereka yang melek teknologi saja. 
Dengan begitu, penggunaannya masih sangat terbatas dan memang tidak bisa dipergunakan oleh semua kalangan atau berbagai lapisan pendidikan maupun usia. Penggunaannya tidak semudah ATM atau layanan konvensional di Bank langganan Anda. 

5. Langkah-Langkah untuk Mendapatkan Layanan E-banking:
-          Lakukan pendaftaran di Bank penyedia layanan ini dengan memiliki tabungan dan nomor rekening.
-          Jika rekeningnya Anda sudah aktif, Anda juga harus memiliki e-mail untuk konfirmasi berbagai tarsaksi e-banking Anda. 
-          Daftarkan layanan ini melalui ATM atau Customer Service (CS). 
-          Beli dan lakukan aktivasi Token PIN Anda dengan bantuan CS.5. Aktivasi dan ubah PIN e-banking Anda. 
-          Pelajari penggunaan token PIN termasuk perintah-perintahnya. 
-          Pastikan koneksi internet Anda stabil ketika bertransaksi. Jika koneksinya tidak stabil maka berakibat gagalnya transaksi yang Anda lakukan menggunakanlayanan ini. 
-          Setiap kali melakukan transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang gunakan selalu token PIN Anda. Biasanya berbagai transaksi yang berakibat keluarnya saldo dari rekening Anda.

6. Keamanan E-Banking
Internet commerce menjanjikan transfer uang dengan biaya rendah, pelayanan lebih baik, lebih banyak macam dan produk keuangannya. Meskipun lembaga keuangan menyetujui pelayanan keuangan melewati Internet, nasabah masih mempunyai perasaan was-was tentang persoalan keamanan. Contohnya, ketika nasabah belanja secara online, ia ingin memastikan kartu kreditnya tidak disadap atau digunakan oleh orang lain.
Persoalan yang mungkin dapat timbul dalam bertransaksi secara elektronik ialah:
1. Risiko Bertransaksi Berbasis Internet
a. Spoofing . Ini merupakan salah satu kreasi web site yang menyalin seluruh halaman yang ada, sehingga dapat membuat situs ilegal. Pada kenyataannya, haker mendapat nomor kartu kredit secara ilegal dengan melakukan setting up pada tempat simpanan.
b. Unauthorized disclosure . Ketika informasi sedang ditransmisikan ke sistem Internet Banking dengan ''unsafely'', haker dapat mencegat transmisi tersebut yang mengandung data sensitif dari nasabah.
c. Data alteration . Perubahan pada database, baik berupa username, password atau bahkan jumlah rekening akibat masuknya seseorang yang tidak diundang pada sistem Internet Banking.
2. Persoalan Keamanan dalam Sistem Internet Banking
Persoalan yang sering terjadi ialah ketika terjadi sambungan di Internet, dan tidak hanya pada sistem Internet Banking. Permasalahan keamanan dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni:
a. Keamanan Tipe 1 : PC Nasabah ke Web Server
Di sini dikonsentrasikan mengenai keamanan antara browser yang terdapat informasi nasabah ke web server milik bank. Ketika terjadi koneksi antara browser dan web server mempunyai risiko seperti Network Packet Sniffing. Sebuah kegiatan network protocol, bagaimana sebuah paket diberi label dan diidentifikasi.
Sehingga komputer dapat menentukkan apakah paket tersebut telah diidentifikasi dengan benar. Karena spesifikasi dari network protocols seperti TCP/IP telah digunakan secara luas, sebuah program tertentu dapat dengan mudah mencegah network packets dan mengubahnya menjadi sniffer.
Solusi keamanan tipe 1, yakni keamanan antara browser milik nasabah dengan web server dapat ditangkal dengan keamanan protocol yang disebut dengan Secure Socket Layer (SSL). SSL terdiri dari encryption, server authentification dan messege integrity dalam berkoneksi dengan Internet. Dalam kenyataanya, SSL provides membangun keamanan ''handshake'' yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu koneksi.
Handshake ini dihasilkan dalam client server yang menyetujui untuk menggunakan tingkatan keamanan yang mereka gunakan dan mengerjakan semua data yang dibutuhkan ke dalam koneksi Internet. Untuk sementara hanya Netscape Navigator dan Internet Explorer yang mendukung SSL, sementara kebanyakkan situs E-Commerce menggunakan SSL untuk menyimpan informasi rahasia.
b. Keamanan Tipe 2 : Keamanan dalam Lingkungan Sistem
Keamanan tipe 2 merupakan keamanan data pada server Internet Banking dan server back-end dari sistem Internet Banking. Tanpa keamanan data yang tepat memungkinkan terjadi risiko seperti:
Network Packet Sniffer. Seorang penyerang telah membobol informasi rekening nasabah yang sedang dijalankan network. Kemungkinan yang terburuk dapat mengakses semua rekening nasabah dan dapat membuat rekening ilegal melalui ''backdoor'' ke dalam network bank. Selanjutnya, informasi packet-sniffers provides tentang jaringan network bank, dapat dijadikan sasaran penyerang untuk mengirim network packet yang didistribusikan melewati network milik bank.
IP Spoofing. Ini dapat digunakan untuk mengakses informasi rekening nasabah dengan berbagai cara. Biasanya lewat fasilitas email web site Internet Banking.
Denial of Service Attacks. Dengan cara tersebut bertujuan mengacaukan setiap akses atau informasi di dalam network. Para penyerang memfokuskan diri untuk dapat membuat pelayanan tidak sesuai dengan biasanya.
Solusi keamanan tipe 2 dengan menggunakan pilihan yang penuh risiko ketika menempatkan keamanan data tidak pada tempatnya. Artinya secure server membutuhkan lebih banyak masukkan daripada authentification verification. Solusinya ialah menggunakan teknologi Firewall. Firewall dapat diimplementasikan dengan software atau hardware atau bahkan keduanya. Firewall selalu digunakan untuk mencegah seseorang atau program yang tak diundang.
c. Keamanan Tipe 3 : Pencegahan Masuknya Orang Tak Diundang
Ini penting untuk memantau atau mencegah orang-orang yang tidak diundang.
Solusinya, dengan menganalisa sistem keamanan secara terus-menerus dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul.
Tampilan pada gambar merupakan tindakan-tindakan keamanan yang terjadi dalam transaksi secara online. Tindakan tersebut sangat mungkin dipergunakan dalam Sistem Internet Banking oleh bank.

C. Gambaran Pelaksanaan Proyek

1. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Analisa dan Perencanaan
X











Manajemen Proyek
X











Pembuatan Anggaran
X











Penyediaan Hardware

X










Pemasangan Hardware

X










Penginstallan Software

X










Pembuatan Program


X
X








Penginputan Data




X
X






Pengawasan dan Perawatan Proyek






X
X
X
X
X
X



2. Anggaran
No.
Jenis Biaya
Rincian
Biaya
1
Penyusunan Anggaran

2000000
2
Manajemen Proyek
Tim manajemen
500000000


Progammer
100000000


Karyawan
150000000
3
Hardware
Pembelian Hardware
800000000


Pemasangan Hardware
100000000
4
Software
Pembelian Software
50000000
5
Data
Penginputan Data
60000000


Back up Data
45000000
6
Keamanan
Perawatan
400000000


Keamanan
250000000
7
Biaya Tak Terduga
Kerusakan Hardware, Dll
200000000

Total
2657000000

Anggaran yang perlu dikeluarkan dalam proyek ini adalah Rp. 2.657.000.000,00 (dua milyar enam ratus lima puluh tujuh juta )

D. Kesimpulan
E-Banking merupakan suatu fasilitas yang ditawarkan oleh bank untuk membantu orang-orang dalam melakukan transaksi dengan lebih mudah dan praktis tanpa perlu pergi ke Bank. Tentunya fasilitas ini dibuat dengan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Penggunaan Internet dalam teknologi ini semakin membuat orang-orang nyaman karena pastinya teknologi ini dapat digunakan kapanpun dan dimanapun tanpa khawatir terlambat dalam bertransaksi. Melalui penggunaan internet inilah muncul cyber-cyber yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan. Pihak Bank tentunya tidak hanya tinggal diam dalam hal ini. Meningkatkan keamanan dan perawatan fasilitas merupakan suatu layanan untuk memuaskan para pemakai jasa ini. Sehingga kualitas pelayanan E-Banking akan selalu terjaga.

Sumber :
http://muaramasad.blogspot.com/2013/01/pengertian-telematika-dan-e-banking.html